Firman Alloh
Swt. Surat al-Ashr ayat 1 s.d. 3, yang artinya:
(1)
Demi masa (waktu).
(2)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian;
(3)
kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Sumber :al-Qur’an in word)
Berdasarkan rujukan QS Al-Ashr (103) ayat 1-3 di atas tersirat makna manajemen,
kepemimpinan, dan mutu-layanan di dalamnya. Bagaimana kita melihat waktu terus
bergerak dan tidak akan pernah akan kembali ke belakang. Manusia senantiasa dalam
keadaan rugi manakala tidak ada kemauan untuk mengelola waktu (sesuatu yang abstrak);
dalam kehidupan yang nyata adalah bagaimana manusia dituntut mengelola (to manage) segala sesuatu yang berakibat
merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Dijelaskan pula bahwa bagi manusia
yang dapat mengelola segala sesuatu dlandasi keimanan dan ketaqwaan dalam
menaati kebenaran Alloh Swt. (kebenaran absolute)
dengan kesabaran; berupaya dan terus berjuang keras (manajemen), niscaya akan
mendapati keuntungan yang dijanjikan-Nya.
Seyogyanya dalam kehidupan sehari-hari
di sekolah; peranan manajemen sangat penting manakala ingin mendapatkan
keuntungan dalam pengertian segala macam tujuan organisasi sekolah dapat
diwujudkan. Sebaliknya, jika manajemen
tidak dijalankan sesuai dengan aturannya, sudah barang tentu kerugian; segala
tujuan tidak akan berhasil diwujudkan.
Berbicara kepemimpinan, QS Al- Ashr dalam konteks watawa soubilhaq watawa soubissobri, “saling
manaati/manasihati dalam kebaikan dan kesabaran” memberi rujukan yang dapat
kita maknai sebagai kepemimpinan. Kepemimpinan tidak diartikan hubungan
atasan-bawahan (hirarkis) melainkan sebagai upaya mempengaruhi dan membangun
kerjasama dalam upaya mencapai tujuan.
Sedangkan aspek mutu menurut firman
Alloh Swt. tersebut diungkapkan dalam pernyataan beriman dan beramal soleh.
Beriman dan beramal soleh merupakan mutu awal (manajemen harus dikelola secara
bermutu) dengan keimanan dan amal soleh (ikhsan)
dan demikian pula dengan mutu produk yang dihasilkannya harus mengarah kepada
keberimanan dan amal soleh yang bermanfaat bagi setiap manusia dan mahluk hidup
lainnya, “khoerunnas anfauhum linnas.”
Wallohu ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar