A.
Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah terdiri atas:
a.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Setiap
satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga
melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar;
dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu
penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti
pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan
analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu.
Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan
tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai
tersebut digunakan untuk mengisi nilai
rapor pada semester dua.
B.
Tujuan dan Fungsi
Penilaian Hasil Belajar
1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
a. Tujuan Umum :
1)
menilai
pencapaian kompetensi peserta didik;
2)
memperbaiki
proses pembelajaran;
3)
sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
b. Tujuan Khusus :
1)
mengetahui
kemajuan dan hasil belajar siswa;
2)
mendiagnosis
kesulitan belajar;
3)
memberikan umpan
balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4)
penentuan
kenaikan kelas;
5)
memotivasi
belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk
melakukan usaha perbaikan.
2. Fungsi
Penilaian Hasil Belajar
Fungsi
penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan
kelas.
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar
mengajar.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
C.
Prinsip-prinsip
Penilaian Hasil Belajar
Dalam
melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan
prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
1. Valid/sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur
pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi
dan kompetensi dasar) dan standar
kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2. Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak
dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama,
sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3. Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka
artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian
dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
4.
Adil
Penilaian hasil belajar tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5.
Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
6.
Menyeluruh dan
berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7.
Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8.
Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya.
9.
Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
D. Jenis Penilaian Hasil belajar
Penilaian hasil belajar dapat
diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran
pelaksanaannya.
- Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil
belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
a.
Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian
kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan
Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain
tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk
ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi.
Sebagai tindak lanjut ulangan
harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah
dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa
pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial
atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui
sebelum akhir semester.
Dalam rangka memperoleh nilai
tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan
tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk.
Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio.
Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar
siswa.
b.
Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah
semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara
lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai
ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar
ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian
ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau
pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir
semester.
c.
Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester
dapat berbentuk tes tertulis, lisan,
praktik/perbuatan pengamatan, tugas,
produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah
mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.
d. Ulangan
Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap.
Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat
berbentuk tes tertulis, lisan,
praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah
mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui
sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.
- Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan
sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian
individual dan penilaian kelompok.
a. Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan.
Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin,
jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,
toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan
lain-lain.
b. Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok.
Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti: kerjasama,
menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, dan
lain-lain.
E. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai
teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau
dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan
melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus
ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal
tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam
menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan.
Berdasarkan
alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu
teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan
maupun isian. Tes tertulis dapat
digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan,
benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).
Contoh-contoh
tes tertulis sebagai berikut.
1) Pilihan ganda (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV)
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair à padat à cair ; cair à gas à cair; padat à gas.
Indikator : mendeskripsikan proses
perubahan wujud dari padat ke cair atau
sebaliknya.
Berilah tanda silang (x) pada
huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!
Air didinginkan sampai di bawah 0˚ Celcius
akan ….
a.
mengembun
b.
mendidih
c.
membeku
d.
menguap
2) Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)
Kompetensi Dasar : Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan tingkat
Pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK
dan BPK
Indikator : Menjelaskan tugas BPK.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di
depan jawaban yang benar!
Pemeriksa Keuangan Negara dilakukan oleh lembaga ….
a.
Dewan Perwakilan Rakyat
b.
Badan Pemeriksa Keuangan
c.
Mahkamah Agung
d.
Mahkamah Konstitusi
3)
Menjodohkan
(Ilmu Pengetahuan Alam)
Kompetensi
Dasar: Menjelaskan cara makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan
atau
melindungi
diri dari musuhnya.
Pasangkan
pernyataan pada lajur kiri dengan huruf di depan jawaban pada kotak sebelah
kanan, sehingga menjadi pasangan yang sesuai dan benar!
No
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
Pilihan Jawaban
|
1.
|
Cara beladiri kerbau
|
a. mengeluarkan
bau
b. menanduk
c. merubah
warna kulit
d.
memutuskan
ekor
|
|
2.
|
Cara beladiri cicak
|
||
3.
|
Cara beladiri bunglon
|
4)
Bentuk Isian (contoh
Pendidikan Kewarganegaraan kelas
V/1 )
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indikator : Menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
merupakan Negara maritim.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
Contoh Negara Indonesia mempunyai wilayah lautan yang
lebih luas sehingga disebut negara ....
5) Bentuk Uraian (contoh Pendidikan
Kewarganegaraan kelas VI/1)
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
Indikator :
Menuliskan syarat-syarat sebagai pemilih dalam Pemilu
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai perintah
Tuliskan empat syarat sebagai pemilih dalam
Pemilu!
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik
penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau
pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan
daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.
c. Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik/perbuatan
adalah teknik penilaian hasil belajar
yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan
hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa
tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan
untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang
ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran
bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk
mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.
Contoh tes
praktik/perbuatan dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran berpidato,
menari, menyanyi, melukis, menggambar, berolahraga, bercerita, membaca puisi,
menulis dan lain-lain. Tes kinerja diukur dengan menggunakan bentuk instrumen
lembar observasi.
Contoh format tes
praktik/perbuatan sebagai berikut :
Lembar tes praktik/perbuatan
Indikator:
Kemampuan membaca puisi
Tanggal
:..........................................
No.
|
Nama
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah skor
|
Rata-rata skor
|
||
Penghayatan
|
Pelafalan dan
pengintonasian
|
Penam-pilan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Rentang nilai
|
0 – 40
|
0 – 40
|
0 - 20
|
Keterangan :
Kolom 1, Nomor = Nomor urut siswa
Kolom 2, Nama = Nama siswa
Kolom 3, Penghayatan = Penghayatan isi puisi yang dibaca ( mimik, gerak tangan, gerak tubuh )
Kolom 4, pelafalan dan
pengintonasian = Penggunaan
lafal dan intonasi
Kolom 5, Penampilan = Kostum, sopn santun, penggunaan peraga.
Kolom 6, Jumlah Skor = Merupakan jumlah dari kolom 3, 4, dan 5
Kolom 7, Rata-rata Skor = Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor dibagi aspek yang
dinilai.
- Teknik Nontes
Teknik
nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai
karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang
digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam
proses pembelajaran pada umumnya kegiatan
penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya
aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
guru pada saat menentukan siswa. Seiring
dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus
disesuaikan dengan:
-
kompetensi yang diukur;
- aspek yang akan diukur, pengetahuan,
keterampilan atau sikap;
-
kemampuan siswa
yang akan diukur;
- sarana dan prasarana yang
ada.
Teknik penilaian nontes dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang
dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi
dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya.
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika:
·
ketelitian;
·
kecepatan kerja;
·
kerjasama;
·
kejujuran.
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Bahasa Indonesia
·
kerapian dan kebenaran
tulisan;
·
kesantunan berbahasa;
·
kecermatan berbahasa.
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan;
·
kedisiplinan;
·
tanggung jawab;
·
kerjasama;
·
inisiatif;
·
toleransi;
·
kebersihan dan kerapihan.
Alat/instrumen untuk
penilaian melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau angket
(kuesioner).
Skala sikap
Skala sikap adalah alat penilaian
hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang
jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.
Pengembangan skala sikap dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan objek sikap
yang akan dikembangkan skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan.
2)
Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan
objek penilaian sikap. Misalnya :
menarik, menyenangkan, mudah dipelajari dan sebagainya.
3)
Memilih kata sifat yang
tepat dan akan digunakan dalam skala.
4)
Menentukan skala dan
penskoran.
Contoh :
Penilaian skala sikap terhadap
kebersihan.
No
|
Pernyataan
|
Skala
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Rumah sebaiknya dirawat
kebersihannya setiap hari
|
|||||
2.
|
Kebersihan rumah menjadi
tanggung jawab semua anggota keluarga
|
|||||
3.
|
Ruang kelas perlu dijaga
kebersihannya setiap hari
|
|||||
4.
|
Kebersihan ruang kelas menjadi
tanggung jawab setiap anggota kelas
|
|||||
5.
|
Setiap siswa sebaiknya
melaksanakan tugas piket dengan penuh rasa tanggung jawab
|
|||||
6.
|
Anak yang lalai melaksanakan
tugas piket harus menggantinya pada waktu lain
|
|||||
7.
|
Ketua kelas tidak perlu
melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas mengatur kegiatan kelas
|
Keterangan :
1.
sangat tidak setuju
2.
tidak setuju
3.
kurang setuju
4.
setuju
5.
sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa
daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya
tentang latar belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa
terhadap metode pembelajaran, media, dan lain-lain.
Contoh angket
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Petunjuk Pengisian angket!
Pilihlah salah
satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c atau d.
1.
Air minum di
keluargamu berasal dari ....
a.
sumur
b.
kemasan
c.
hujan
d.
sungai
2.
Air mandi di keluargamu
berasal dari ....
a.
sumur
b.
kemasan
c.
hujan
d.
sungai
3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh ....
a.
orang tua
b.
pembantu
c.
kakak
d.
saya sendiri
Contoh Angket
Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas VI/1)
Kompetensi Dasar :
Meneladani nilai-nilai juang para tokoh
yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator : Mencontoh
nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Nama siswa : .................................
Jenis kelamin : ..................................
Kelas : ..................................
Petunjuk Pengisian angket!
Lingkari pada pernyataan (Ya/tidak) yang sesuai dengan
pilihan Anda .
1.
Mencontoh nilai persatuan
·
Dalam berteman
memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama.
Ya /Tidak
·
Menghargai pendapat orang lain Ya/Tidak
·
Membuat kelompok belajar Ya/Tidak
·
Suka bertengkar dengan
teman Ya/Tidak
·
Mengejek teman yang kurang beruntung Ya/Tidak
2.
Mencontoh nilai kesatuan
·
Ikut lomba tarian daerah
tingkat propinsi. Ya /Tidak
·
Mengikuti jambore Tingkat Nasional Ya/Tidak
·
Tidak peduli terhadap bencana alam yang menimpa
teman di
propinsi lain Ya/Tidak
·
Merusak cagar budaya alam Ya/Tidak
·
Melaksanakan upacara
bendera dengan tertib Ya/Tidak
- Penugasan
Penilaian dengan
penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan
kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan
penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas
membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek,
dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas
ini bisa berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa
laporan, seperti: laporan pengamatan.
Pelaksanaan
pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Banyaknya tugas setiap
mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan siswa karena memerlukan waktu
untuk istirahat, bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan
teman, dan lingkungan sosial lainnya.
2) Jenis dan
materi pemberigan tugas harus didasarkan kepada tujuan pembemberian tugas yaitu
untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan
memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang esensial sehingga
siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, perkembangan, dan lingkungannya.
3) Diupayakan
pemberian tuga dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta
kemandirian.
Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan
perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai menggunakan klinometer.
Contoh keterampilan yang dinilai dalam
pelaksanaan suatu proyek
1. Tahap Persiapan
: kemampuan membuat perencanaan,
merancang
kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2. Tahap Produksi
: kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
peralatan, dan langkah-langkah kerja.
3. Tahap Pelaporan
: kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek,
kendala yang dihadapi, kelengkapan dan
keruntutan laporan.
No.
|
Nama
|
Persiapan
0 – 20
|
Pelaksanaan
0 – 40
|
Pelaporan
0 – 40
|
Nilai Akhir
|
1.
|
Mirna Sari Dewi
|
18
|
35
|
37
|
80
|
- Produk
Penilaian produk adalah
suatu penilaian terhadap keterampilan
menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir.
Tahap-tahap
penilaian produk
1)
Tahap Persiapan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan
peserta didik dalam hal
merencanakan, menggali dan
mengembangkan gagasan serta mendesain produk
2)
Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
3)
Tahap Hasil, meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai
kegunaan dan kriteria yang telah ditentukan
Produk Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas V/1)
Kompetensi Dasar : Memberikan
contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
Indikator : Membuat
rambu lalu lintas -
Tugas :
Siswa dibentuk dalam kelompok,
setiap kelompok lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat sebuah produk salah
satu rambu lalu lintas
(1) Tahap Persiapan
a.
Kelompok menyediakan alat-alat untuk membuat rambu lalu lintas misal
kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna, penggaris, dan sebagainya.
b.
Kelompok membagi tugas sesuai rencana memproduk rambu lalu lintas (semua
anggota kelompok mempunyai beban tugas masing-masing)
(2) Tahap pembuatan
a.
Masing-masing anggota kelompok mengerjakan tugasnya
b.
Menggabungkan hasil kerja individu untuk menjadi sebuah produk rambu lalu
lintas
c.
Merapikan, memperindah hasil produk rambu lalu lintas.
(3) Tahap pemajangan
a.
Mempresentasikan proses produk rambu lalu lintas
b.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses produksi
c.
Memajang produk di kelas
No.
|
Nama
|
Persiapan
0 – 20
|
Produksi
0 - 50
|
Pemajangan
0 – 30
|
Nilai Akhir
|
1.
2.
|
Kelompok I
Kelompok II
|
15
20
|
45
50
|
30
30
|
90
100
|
- Portofolio
1) Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses
pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran
tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan
kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.
2)
Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel,
atau map yang berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk
kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian
sebagai berikut.
a) Halaman
Judul
Pada
halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama
siswa, kelas, dan sekolah.
b) Daftar
isi dokumen
Pada
halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map
portofolio.
c) Dokumen
Portofolio
Bendel
dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa,
lembar kerja (worksheet), koleksi
bacaan, koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam
kegiatan belajar mengajar.
d) Pengelompokan Dokumen
Dokumen-dokumen
dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran,
sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen
mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna.
Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan antara dokumen satu kelompok
dengan kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumentasikan tetapi
hanya karya siswa yang terpilih saja. Penentuan karya siswa yang terpilih
merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa.
Sumber: Buku Pedoman Penilaian BSNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar